Jujur adalah sebuah ungkapan yang acap
kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi bisa jadi
pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum
menyentuh pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi perkara
kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah
keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana yang
terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli,
utang-piutang, sumpah, dan sebagainya.
Jujur merupakan sifat yang terpuji.
Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan
balasan yang berlimpah untuk mereka. Termasuk dalam jujur adalah jujur
kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur kepada diri sendiri.
Coba sahabat renungkan Sabda
Rasulullah SAW : Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya
kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada
surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur,
akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan
jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan
kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan
selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang
pendusta.”
Banyak ungkapan : buat apa jujur, nggak
jujur saja belangsak (miskin), apalagi jujur, tetapi kalau kita lihat
siapapun orang itu mau presiden, pengusaha dan lain-lain, pasti mencari
orang yang jujur/dapat dipercaya. bagaimana tidak jujur akan membawa
kemiskinan, justru jujur itulah yang akan membawa kita menang, minimal
menenangkan jiwa ini.
semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar